Halaman

Selasa, 09 Oktober 2012

konsep dasar multi media - audio dan video

Audio dalam komputer
Audio merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh PC. Syarat PC untuk audio antara lain:
  1. Membuat dan mensintesa bunyi
  2. Menangkap bunyi dari dunia luar, dari yang kita dengar, dan dari media tempat menyimpan file audio
  3. Mengendalikan bunyi yang dibuat dari instrument elektronik seperti MIDI 
  4. Memainkan kembali bunyi melalui media output, seperti speaker
Format audio dibagi menjadi 3 yaitu:
  1. Uncompressed audio format, merupakan format audio yang merupakan hasil asli dari suatu rekaman atau proses input yang lain. Format ini merupakan format yang belum dikenakan proses editing apapun, sehingga ukuran file cenderung besar.
    Misalnya wav dan aiff
  2. Lossless compression format, merupakan format audio yang sudah di kompres dengan codec tertentu dengan tetap mempertahankan keutuhan data, tanpa menghilangkan sebagian data audio tententu. Sehingga ukuran file lebih kecil, tetapi kualitas sama dengan uncompressed audio.
    Misalnya flac dan apple lossless.
  3. Lossy compression audio format, merupakan format audio yang telah dilakukan proses kompresi dengan kehilangan sebagian data audio, sehingga terjadi penurunan kualitas audio. File audio dengan format lossy ini biasanya jauh lebih kecil dari file uncompress dan lossless compression audio format.
    Misalnya mp3, aac, ogg
Software pendukung untuk memainkan file audio antara lain: winamp, realplayer, jetaudio, aimp, itunes


Video dalam komputer
Video merupakan gambar bergerak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk video antara lain:
  1. Jumlah frame per detik
    Jumlah frame per detik merupakan jumlah gambar yang ditampilkan di layar selama 1 detik. Kebanyakan format file video saat ini jumlah frame per detiknya adalah 30. 30 fps (frame per second) merupakan batas maksimal yang dapat dilihat mata manusia. Lebih dari 30 fps, mata manusia tidak mampu membedakan tiap-tiap frame.
    Semakin tinggi fps biasanya semakin bagus suatu video dan sebaliknya. Video dengan fps yang rendah akan menampilkan gambar yang patah-patah, dari frame 1 ke frame yang selanjutnya, gerakan akan terasa cepat, tidak halus.
  2. Interlaced vs progessive
    Interlaced dan progressive merupakan metode untuk menampilkan video ke layar. Interlaced menampilkan video ke gambar dengan men-scan baris ganjil suatu video kemudian menampilkan ke gambar, disusul kemudian dengan men-scan baris genap dak menampilkannya ke layar dan seterusnya. Sedangkan progressive bekerja dengan cara men-scan seluruh baris suatu video kemudian menampilkannya ke layar.
    Dari cara kerja antara interlaced dan progressive, biasanya interlaced menampilkan gambar yang blur, sedangkan progressive manampilkan gambar yang tajam.
  3. Aspect ratio
    Aspect ratio merupakan perbandingan panjang dan lebar suatu video. Aspect ratio biasanya dipengaruhi oleh perkembangan media untuk melihat file video. Untuk saat ini video dengan perbandingan 16:9 adalah yang paling banyak digunakan. terkadang apabila kita menonton di tv tabung yang aspect ratio nya 4:3 sedangkan file videonya memiliki aspect ratio 16:9, dilakukan crop pada video tersebut agar dapat ditampilkan secara baik pada tv tabung. Tentunya dengan dilakukan crop, maka ada bagian video yang tidak terlihat di tv tabung.
  4. Contoh format video
    Terdapat berbagai macam format video, antara lain: AVI, Xvid, flv, mkv, dan wma.
  5. Transport medium
    Tranport medium adalah media yang digunakan untuk mengirim sinyal-sinyal audio dari satu media ke media yang lain. Misal dari CD player ke speaker, dari VCD player ke TV. Contoh dari media tranport antara lain: kabel VGA, kabel RCA, kabel DVI, dan kabel HDMI.
Software bantu untuk memutar file video antara lain: real player, gom, media player classic, dan power DVD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar