Halaman

Rabu, 22 Januari 2014

Iman yang dapat memasukkan ke surga

Abu Ayyub Al-Anshori mengisahkan, "seorang lelaki tiba-tiba mencegat Rosululloh dan bertanya, 'Wahai Rosululloh, beritahukan kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.'

Para sahabat sontak bertanya, 'Ada apa, mengapa ia?' Nabi pun menjawab, 'Ia memiliki keperluan.'

Kemudian beliau bersabda, 'Beribadahlah kepada Alloh tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dirikan sholat, tunaikan zakat, dan sambunglah tali silaturohmi. Lepaskan tali kekang itu.'"

Abu Ayyub menjelaskan, "Sepertinya beliau ketika itu sedang berada di atas kendaraanyya."




Abu Huroiroh berkata, "Seorang badui datang kepada Nabi dan berkata, 'Tunjukkan padaku suatu amalan yang bila aku kerjakan bisa memasukkanku ke dalam surga.'

Beliau bersabda, 'Beribadahlah kepada Alloh tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dirikan sholat wajib, tunaikan zakat wajib, dan puasa Romadhon'

Orang Badui itu lantas berkata, 'Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku tidak akan menambahinya.'

Ketika ia sudah berlalu, Nabi bersabda, 'Barang siapa yang ingin melihat seorang dari penduduk surga maka lihatlah orang itu.'"

Sholat Lima Waktu Salah Satu Rukun Islam

Tholhah bin Ubaidulloh berkata, "Seorang lelaki dari penduduk Najed datang kepada Rosululloh. Rambutnya acak-acakan dan suaranya keras. Meski demikian, perkataannya tak bisa dipahami sehingga ketika ia sudah berada dekat dengan Nabi, ternyata ia bertanya tentang Islam. Nabi pun menjawab, 'Sholat lima waktu dalam sehari semalam.'

Ia bertanya lagi, 'Adakah kewajiban bagiku selain itu?' 'Tidak, kecuali sholat sunah jika engkau berkenan,' jawab Nabi. Beliau melanjutkan, 'Berpuasa pada bulan Romadhon.'

Ia bertanya lagi, 'Adakah kewajiban bagiku selain itu?' 'Tidak, kecuali puasa sunah jika engkau berkenan,' jawab Nabi. Lalu beliau juga menjelaskan kewajiban membayar zakat.

Ia pun bertanya lagi, 'Adakah kewajiban bagiku selain itu?' Beliau menjawab, 'Tidak, kecuali sedekah sunah jika engkau berkenan.'

Kemudian ia pergi seraya berkata, 'Demi Alloh, aku tidak akan menambah atau menguranginya.'
Rosululloh bersabda, 'Ia akan beruntung jika jujur menepatinya.'"

Jumat, 03 Januari 2014

makna iman dan karakteristiknya

Abu Huroiroh berkata,
"Pada suatu hari, ketika Nabi tengah berkumpul bersama para sahabat, tiba-tiba datang seorang lelaki bertanya, 'Apa itu iman?'

Nabi menjawab, 'Iman adalah percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, perjumpaan dengan-Nya, rosul-rosul-Nya, dan hari akhir kebangkitan.'

Ia bertanya lagi, 'Apa itu Islam?'
Beliau menjawab, 'Islam adalah beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan berpuasa Romadhon.'

Ia bertanya lagi, 'Apa itu ihsan?'
Beliau menjawab, 'Ihsan adalah engkau beribadah kepada Alloh seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun, jika engkau tidak dapat melihat-Nya, ketahuilah bahwa Alloh melihatmu.'

Ia kembali bertanya, 'Kapan hari kiamat terjadi?'
Beliau menjawab, 'Orang yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya. Namun, saya akan menjelaskan tanda-tanda hari kiamat kepadamu, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan tuannya dan jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba dalam membangun gedung-gedung. Perkara ini termasuk dalam lima (perkara ghoib) yang hanya diketahui oleh Alloh.'

Kemudian Nabi membaca firman Alloh, Sesungguhnya Alloh, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat. Dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.' (Luqman: 34)

Laki-laki itu pergi. Nabi kemudia berseru, 'Panggil kemari orang itu.'

Namun, para sahabat tidak mendapati apa pun (dari jejaknya).

Beliau bersabda, 'Dia adalah malaikat Jibril yang datang untuk mengajar manusia tentang agama mereka.'"

dosa besar berdusta atas nama rosul

Ali meriwayatkan bahwa Nabi bersabda: "Janganlah kalian berdusta atas namaku. Karena barang siapa yang berdusta atas namaku maka ia pasti akan masuk neraka."

Anas berkata, "Yang menghalangiku untuk banyak meriwayatkan hadits kepada kalian adalah Nabi pernah bersabda: 'Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaklah ia menempati tempatnya di neraka.'"

Abu Huroiroh berkata, Nabi bersabda: "Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah ia menempati tempatnya di neraka."

Mughiroh berkata, "Saya pernah mendengar Nabi bersabda: 'Dosa berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta atas nama selainku. Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, bersiaplah ia menempati tempatnya di neraka.'"